seputar-berita1.blogspot.com, Jakarta - Hasil-hasil buruk yang didapat belakangan ini membuat Novak Djokovic mengambil langkah drastis. Djokovic memutuskan untuk pisah jalan dengan tim pelatihnya.
Lewat situs resminya, Jumat (5/5/2017), Djokovic mengumumkan bahwa dia telah sepakat dengan pelatih Marian Vajda, pelatih kebugaran Gebhard Phil Gritsch, dan fisioterapis Miljan Amanovic untuk mengakhiri kerja sama.
"Saya akan selalu berterima kasih kepada Marian, GG, dan Miljan untuk persahabatan, profesionalisme, dan komitmen untuk karier saya. Tanpa dukungan mereka, saya tidak akan bisa meraih puncak kejayaan ini," ujar Djokovic dalam pernyataan yang dirilis lewat situs resminya.
"Saya tahu mereka sepenuhnya mendedikasikan diri dan hidupnya untuk membantu saya meraih mimpi-mimpi saya dan mereka selalu jadi pendorong. Ini adalah keputusaan yang sulit, tapi kami semua merasa bahwa kami butuh perubahan."
Djokovic kehilangan status sebagai petenis nomor satu dunia pada November 2016 lalu. Setelah memulai tahun 2017 dengan mempertahankan gelar di Qatar Terbuka, petenis asal Serbia itu kemudian justru mengalami penurunan.
Djokovic secara mengejutkan tersingkir di babak kedua Australia Terbuka pada Januari lalu usai dikalahkan petenis nomor 117 dunia, Denis Istomin. Setelah Australia Terbuka, Djokovic tak juga menunjukkan peningkatan performa.
Dalam lima turnamen yang diikutinya kemudian, Djokovic tak pernah melangkah lebih jauh dari babak delapan besar. Terakhir, dia tersingkir di perempatfinal Monte Carlo Masters usai dikalahkan David Goffin.
Djokovic berharap keputusan yang disebutnya sebagai 'shock therapy' ini akan membantunya untuk kembali ke performa terbaik.
"Saya ingin terus meningkatkan level permainan dan stamina saya dan ini adalah proses yang terus berlanjut. Saya menikmati perjalanan ini, rasanya seperti saya memulai sesuatu yang baru dan saya suka tantangan ini," ucap Djokovic.
"Saya adalah seorang pemburu dan target terbesar saya adalah menemukan kembali percikan kemenangan di lapangan lagi," katanya.
Lewat situs resminya, Jumat (5/5/2017), Djokovic mengumumkan bahwa dia telah sepakat dengan pelatih Marian Vajda, pelatih kebugaran Gebhard Phil Gritsch, dan fisioterapis Miljan Amanovic untuk mengakhiri kerja sama.
"Saya akan selalu berterima kasih kepada Marian, GG, dan Miljan untuk persahabatan, profesionalisme, dan komitmen untuk karier saya. Tanpa dukungan mereka, saya tidak akan bisa meraih puncak kejayaan ini," ujar Djokovic dalam pernyataan yang dirilis lewat situs resminya.
"Saya tahu mereka sepenuhnya mendedikasikan diri dan hidupnya untuk membantu saya meraih mimpi-mimpi saya dan mereka selalu jadi pendorong. Ini adalah keputusaan yang sulit, tapi kami semua merasa bahwa kami butuh perubahan."
Djokovic kehilangan status sebagai petenis nomor satu dunia pada November 2016 lalu. Setelah memulai tahun 2017 dengan mempertahankan gelar di Qatar Terbuka, petenis asal Serbia itu kemudian justru mengalami penurunan.
Djokovic secara mengejutkan tersingkir di babak kedua Australia Terbuka pada Januari lalu usai dikalahkan petenis nomor 117 dunia, Denis Istomin. Setelah Australia Terbuka, Djokovic tak juga menunjukkan peningkatan performa.
Dalam lima turnamen yang diikutinya kemudian, Djokovic tak pernah melangkah lebih jauh dari babak delapan besar. Terakhir, dia tersingkir di perempatfinal Monte Carlo Masters usai dikalahkan David Goffin.
Djokovic berharap keputusan yang disebutnya sebagai 'shock therapy' ini akan membantunya untuk kembali ke performa terbaik.
"Saya ingin terus meningkatkan level permainan dan stamina saya dan ini adalah proses yang terus berlanjut. Saya menikmati perjalanan ini, rasanya seperti saya memulai sesuatu yang baru dan saya suka tantangan ini," ucap Djokovic.
"Saya adalah seorang pemburu dan target terbesar saya adalah menemukan kembali percikan kemenangan di lapangan lagi," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Comment , Kalau Misalkan Ada Saran Mohon Di Comment Saja Ya Agan-Agan :)